Apakah Teknologi Mengubah Cara Kita Menjadi Relawan Adaptasi Masyarakat?
Tidak terdapat keraguan bahwa teknologi sudah membarui cara kita bekerja & berkomunikasi. Namun apakah itu pula membarui cara kita sebagai sukarelawan? Dan mengapa sangat krusial bahwa organisasi nirlaba memperhatikan pergeseran budaya & menyesuaikan diri sesuai?. Dalam Laporan Tren Nirlaba Salesforce baru-baru ini, 85% forum nonprofit yg disurvei berkata teknologi merupakan kunci keberhasilan organisasi mereka. Shannon Farley, Direktur Eksekutif Fast Forward, berkata bahwa “Sektor sosial tradisional tertinggal satu dasa warsa pada belakang sektor usaha pada hal transformasi digital.”
Organisasi nirlaba mempunyai semangat,
komitmen, & keahlian pada keterlibatan sosial, namun tak jarang kali
mempunyai sistem manajemen yg kikuk & teknologi yg ketinggalan zaman. Pada
kuartal pertama tahun 2020 saja, lebih menurut 1/2 kemudian lintas situs web
asal menurut ponsel, & sembilan puluh % ketika yg dihabiskan buat seluler
asal menurut orang yg memakai pelaksanaan. Studi pula menerangkan bahwa
hubungan sampai empat kali lebih baik pada pelaksanaan daripada pada browser
web seluler. apabila organisasi nirlaba ingin berkembang pada era digital ini,
mereka perlu mengejar ketinggalan pada bidang teknologi. Tracy Ebarb, Direktur
Nasional Asosiasi Nasional Organisasi & Eksekutif Nirlaba, percaya bahwa
organisasi nirlaba akan bijaksana buat mencatat menurut sektor korporasi.
Dengan cara yg sama, organisasi nirlaba yg sudah mengadopsi taktik baru &
memanfaatkan teknologi buat memajukan misi mereka sudah menemukan kesuksesan.
Teknologi telah memungkinkan lembaga nonprofit bekerja lebih efisien
Salah satu manfaat terbesar
teknologi buat forum nonprofit merupakan bahwa dia mempunyai proses yg
disederhanakan & otomatis, yg memungkinkan staf berbayar buat penekanan
dalam hal yg paling penting – misi mereka.
Clay Steelman, yg menjabat
menjadi Manajer Program buat Departemen Amerika Utara divisi Samaritan's Purse,
menyebutkan bagaimana teknologi memungkinkan organisasinya bekerja lebih
efisien pada masing-masing menurut empat C donasi bala:
Coordination
Teknologi mampu pulang ke mana
orang nir mampu. Beberapa organisasi, bekerja sama menggunakan badan manajemen
darurat kota, kabupaten & negara bagian, memakai drone buat membantu
memetakan wilayah yg terkena dampak. Semua ini dulu dilakukan menggunakan
helikopter atau pesawat. Drone memungkinkan forum-forum ini buat menerima kabar
ketika konkret yg membantu pada upaya pemulihan & perencanaan.
Communication
Salah satu bidang pada mana
teknologi membantu memobilisasi menggunakan cepat merupakan mengeluarkan
kebutuhan akan donasi. Teks, email, pemberitahuan melalui pelaksanaan
organisasi, & panggilan telepon semuanya bisa dikirim pada hitungan menit.
Colaboration
Teknologi sudah memungkinkan
organisasi buat bekerja sama secara lebih kolaboratif, yg mengurangi duplikasi
upaya & mempertinggi efisiensi secara keseluruhan. Crisis-Clean-Up
merupakan galat satu indera yg dipakai
poly organisasi. Ini merupakan situs web yg dikhususkan buat membantu
organisasi donasi bala misalnya Samaritan's Purse, Team Rubicon, Southern
Baptist Disaster Relief & anggota Organisasi Sukarelawan Aktif pada Bencana
(VOAD) lainnya mengoordinasikan upaya pemulihan. Pemilik tempat tinggal mengirimkan kabar mereka beserta menggunakan
permintaan donasi ke situs web. Organisasi donasi bala lalu bisa online &
"mengklaim" perintah kerja, sebagai akibatnya kebutuhan terpenuhi
menggunakan cepat & asal daya dimaksimalkan.
Cooperation
Area lain pada mana teknologi
membantu memobilisasi sukarelawan merupakan pada area pelacakan GPS.
Samaritan's Purse mempunyai fitur GPS pada seluruh Disaster Response Vehicle
(DRV) mereka. Setiap DRV mempunyai pelacak yg bisa diakses sang situs web atau
pelaksanaan. Hal ini memungkinkan umpan eksklusif pada mana tim berada, sebagai
akibatnya apabila kebutuhan mendesak datang atau tim merampungkan pekerjaan
lebih cepat menurut yg direncanakan, perintah kerja baru bisa dikirim ke tim yg
bekerja pada lingkungan yg sama.
Steelman menambahkan bahwa
teknologi jua sudah membantu merampingkan ujung depan proses sukarelawan.
“Tantangan bagi organisasi mana pun yg memakai sukarelawan merupakan proses
pendaftaran,” istilah Steelman. “Teknologi sudah membantu meringankan titik
tersedak ini menggunakan memungkinkan sukarelawan buat mendaftar secara online
& merampungkan dokumen yg diharapkan sebelum mereka datang.”
Setelah seluruh data relawan
masuk ke pada sistem, Samaritan's Purse sanggup menciptakan KTP relawan
menggunakan foto & barcode yg tersinkronisasi menggunakan profil online.
Ketika sukarelawan datang pada lokasi, mereka relatif memindai kartu mereka.
Ini sahih-sahih membutuhkan beberapa dtk & berhemat ketika yg berharga
sebagai akibatnya sukarelawan bisa terlibat menggunakan cepat pada upaya
donasi.
Teknologi telah memunculkan Relawan TIK
Satu hal yg sebagai kentara pada
beberapa bulan terakhir merupakan bahwa kesukarelaan digital akan permanen ada.
Pandemi COVID-19 sudah menaikkan jumlah peluang sukarelawan online &
membuka batas baru pada kesukarelaan digital. Tiga loka pada mana kami sudah
melihat peningkatan permintaan buat sukarelawan merupakan:
Relawan Teknologi (Tech Volunteers)
Relawan yg mempunyai keahlian
pada bidang teknologi sebagai semakin berharga nir hanya pada sektor nirlaba
namun pula pada sektor kesehatan & pendidikan. Selama pandemi, bisnis
mini & restoran bahkan meminta
donasi menurut sukarelawan teknologi buat membantu mereka bertahan menurut
krisis. Keterampilan pada segala hal mulai menurut desain situs web sampai
komunikasi digital diminta sang organisasi yg kekurangan staf atau
keterampilan. Negara bagian New York bahkan meminta sukarelawan "tim SWAT
teknologi" yg terdiri menurut pengembang, ilmuwan data, & teknisi lain
buat membantu selama pandemi.
Relawan Virtual (Virtual Volunteers)
Ketika pandemi mendorong orang ke
pada isolasi sosial, global mulai memindahkan kehidupan sehari-hari secara
online. Para profesional mengadakan rendezvous melalui platform Zoom, sekolah
mulai mengadakan kelas online, & gereja beralih ke layanan ibadah mingguan
streaming langsung. Dengan cara yg sama, peluang sebagai sukarelawan sebagai
impian lantaran kasus kesehatan menciptakan orang waspada buat melayani secara
langsung. Permintaan buat tutor online, peneliti, penerjemah, & bahkan
responden call-center diposting pada semua negeri. Salah satu organisasi pada
Florida bahkan merekrut sukarelawan buat melakukan panggilan telepon ke Lansia
yg terisolasi & kesepian.
Relawan Media Sosial (Social Media Volunteers)
Anggaran terbatas, tim mini ,
& beban kerja yg hiperbola mencegah poly forum nonprofit menciptakan taktik
media umum. Tetapi penelitian memberitahuakn bahwa 55% orang yg terlibat
menggunakan suatu tujuan melalui media umum akan merogoh tindakan selanjutnya.
Semakin poly organisasi yg beralih ke sukarelawan buat memenuhi kebutuhan
penting ini. Palang Merah sudah menemukan cara buat memanfaatkan relawan media
umum buat mengatasi kekurangan pasokan darah selama pandemi, menggunakan
menyerukan pada orang-orang buat melayani menjadi pengacara digital atas nama
mereka.
Menariknya, jeda sosial selama pandemi COVID-19 sudah mendorong orang lebih dekat beserta secara digital. Ini sudah menaikkan sukarelawan impian, melahirkan upaya donasi menurut akar rumput ke taraf masyarakat, & mengilhami
Komentar
Posting Komentar